“Memang ada instruksi dari kuasa hukum tersangka lain untuk mengarang cerita sebagai alibi,” ungkap Surawan.
Namun, situasi semakin memanas ketika foto tersangka pelaku yang babak belur viral di media sosial.
Pihak kepolisian mengklarifikasi bahwa luka-luka tersebut bukan akibat penganiayaan oleh polisi.
Melainkan akibat perkelahian sesama tahanan.
Kondisi ini memicu reaksi keras dari publik.
Banyak yang menyebut tindakan ini sebagai manipulasi polisi yang lebih kejam dari pembunuhan.
Dengan penangkapan Pegi, polisi berharap bisa memberikan kejelasan yang lebih transparan kepada publik.
BACA JUGA:Update Data, Daftar Nama Korban Kecelakaan Bus Study Tour SDN 1 Harisan Jaya OKU Timur
Kasus Vina telah menjadi sorotan nasional dan penangkapan Pegi diharapkan bisa membuka tabir kebenaran dari kasus ini.
Masyarakat menunggu dengan harap-harap cemas bagaimana proses hukum selanjutnya.
Dan apakah Pegi benar-benar terlibat dalam kejahatan yang dituduhkan kepadanya.
Polisi berjanji akan memberikan keadilan dan transparansi penuh dalam menangani kasus ini.
BACA JUGA:The Real Hero! Seorang Ibu Tertimpa Pohon Demi Selamatkan Anaknya di Tebet Eco Park
Pada tanggal 21 Mei kemarin, polisi berhasil menangkap Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina, yakni Pegi Setiawan.
Namun, penangkapan ini menimbulkan kontroversi dan keraguan di kalangan netizen.