Kapolda Sumatera Barat dengan tegas membantah tuduhan penyiksaan yang dilakukan oleh oknum polisi.
BACA JUGA:Bukan Anies, DPP PKS Usung Mohamad Sohibul Iman sebagai Balongub DKI Jakarta, Siapa Pendampingnya?
BACA JUGA:DPP PKS Putuskan Usung Kader Mohamad Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Bagaimana Nasib Anies?
Dalam konferensi pers, Kapolda menjelaskan bahwa pada malam kejadian.
Lebih dari 40 orang remaja terlibat dalam tawuran, dan 18 di antaranya diamankan oleh polisi.
"Kami mengamankan lebih dari 40 orang pelaku tawuran pada malam itu. Namun, yang berhasil kami amankan hanya 18 orang, sementara yang lain melarikan diri," ujar Kapolda Sumbar.
Kapolda menegaskan bahwa pihaknya tidak fokus pada individu tertentu, termasuk Afif Maulana, saat mengamankan situasi tersebut.
BACA JUGA:Miris! Bocah SD Kelas 6 di Lecehkan 26 Pria, Herannya Pelaku Masih Bebas Berkeliaran, Kok Bisa?
Polisi hanya berusaha mengamankan remaja yang terlibat dan membawa mereka beserta kendaraan yang digunakan ke Polres.
"Kami tidak menduga-duga atau melakukan trial by the press. Kami bekerja berdasarkan fakta dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, barang bukti, dan kejadian sebenarnya. Kami sangat terbuka dan tidak akan menutupi jika ada anggota yang melanggar hukum," tambahnya.
Menurut keterangan keluarga korban, Afif terakhir kali terlihat pada Sabtu malam, 8 Juni 2024.
Pukul 11 malam, ayahnya sempat menghubungi Afif yang masih berada di rumah temannya.
BACA JUGA:Viral! Netizen Sindir Keras Polda Jateng, Karena Pro Sukolilo Pati Lantaran Lakukan Hal Ini...
Namun, pada Minggu pukul 6 sore, keluarga mendapatkan kabar bahwa Afif ditemukan tewas di bawah jembatan Kuranji.