Kemenag RI Dorong Pesantren Masifkan Penggunaan Aksara Pegon

Kamis 29 Aug 2024 - 09:40 WIB
Reporter : Doni Bae
Editor : Doni Bae

BACAKORAN.CO --  Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia mendorong pimpinan Pondok Pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan memasifkan penggunaan Aksara Pegon.

Di Pondok Pesantren, penggunaan Aksara Pegon bukanlah suatu yang  baru.  Pegon sendiri berasal dari bahasa Jawa pego, yang berarti menyimpang atau serong (karena menyimpang dari literatur Arab maupun Jawa).

Huruf Arab Pegon merupakan huruf arab yang telah mengalami transliterasi dan diberi tanda tertentu, yang digunakan di pesantren untuk memaknai kitab kuning.

Disebut juga sebagai aksara gondhil atau gundhul yang berarti tidak berharokat.


BACA JUGA:Wow! Kabupaten Ini Ternyata Banyak Simpan Manuskrip Kuno Akasara Ulu, Ini Contohnya dari Abad 18

BACA JUGA:Naskah Kuno Bernilai Ekonomi, Alex Minta Perpusnas RI Bantu Percepatan Preservasi di Palembang


Kalangan pesantren sering menyebutnya Arab Pegon, sedangkan di kalangan lebih luas disebut Arab Melayu.

Dikutip dari kemenag.go.id, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag RI, Dr Basnang Said SAg MAg, mengatakan, upaya pelestarian pegon bisa dilakukan dengan menampilkan aksara itu di gerbang atau papan-papan di depan pesantren.

Pernyataan itu ditegaskannya saat memberikan sambutan dalam Koordinasi Penguatan Digitalisasi Aksara Pegon dalam Kitab Kuning di Pesantren, Selasa 27 Agustus 2024) di Jakarta

“Kalau narasi yang terpampang di papan atau gerbang pesantren ditulis dengan aksara pegon, maka kita sedang memperjuangkan kelestarian pegon sebagai warisan khazanah ulama Nusantara,” ujarnya.

BACA JUGA:Hasil Digitalisasi Naskah Kuno Palembang akan Disimpan di Sini

BACA JUGA:Aduh, Banyak Naskah Kuno Palembang Rusak dan di Bakar Pemiliknya

Basnang menegaskan bahwa Kemenag pun terus melakukan upaya pelestarian aksara pegon. Salah satunya dengan melakukan digitalisasi aksara pegon.

“Alhamdulillah Kemenag telah meluncurkan papan ketik virtual aksara pegon (pegon virtual keyboard) di awal Januari tahun 2024,"katanya.

"Kalau Bapak/Ibu menginstall aplikasi pegon virtual keyboard di smartphone, maka Bapak/Ibu bisa menulis atau berkirim pesan dengan aksara pegon,” imbuhnya.

Masih kata Basnang, Kemenag tengah mengupayakan bagaimana digitalisasi aksara pegon itu benar-benar bisa diimplementasikan di pesantren.

BACA JUGA:Berani Buka 'Bakul Pusaka' Setelah Orang Tua Meninggal, Ternyata Isinya Manuskrip yang 'Tak Ternilai Uang'

BACA JUGA:Optimis Undang-undang Simbur Cahaya Ditetapkan Menjadi Ingatan Kolektif Nasional 2024

Misalnya bisa dipakai untuk memberi makna (maknani) kitab kuning tetapi dalam format digital.

“Makanya kami sedang menggodog dan menyiapkan perangkat digital berisi kitab kuning yang nantinya bisa diberi makna dengan aksara pegon,” cetusnya.

Kategori :