BACAKORAN.CO - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi merilis hasil uji residu pestisida pada anggur jenis Shine Muscat yang beredar di beberapa wilayah Indonesia.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan BPOM, residu pestisida berbahaya, seperti klorpirifos, tidak terdeteksi pada ratusan sampel anggur Shine Muscat yang diuji.
Hasil uji laboratorium BPOM ini mencakup sampel anggur Shine Muscat yang dikumpulkan dari area Jabodetabek, Bandung, dan Bandar Lampung.
“Sampel kami menunjukkan hasil yang objektif dan independen tanpa pengaruh dari pihak mana pun,” ujar perwakilan BPOM dalam pengumumannya.
BACA JUGA:Anggur Muscat Kandung Zat Kimia Berbahaya di Thailand, Bapanas Lakukan Uji Cepat, Ini Hasilnya!
BPOM juga menegaskan bahwa hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Badan Pangan Nasional dan Dinas Ketahanan Pangan.
Dari sampel yang diambil, sekitar 10% memang menunjukkan adanya residu pestisida, namun kadarnya sangat rendah dan masih di bawah ambang batas maksimum yang ditetapkan.
Dengan demikian, BPOM memastikan bahwa anggur Shine Muscat ini aman dikonsumsi.
Rilis ini diharapkan dapat memberikan ketenangan kepada masyarakat terkait keamanan konsumsi anggur Shine Muscat di pasaran.
BACA JUGA:Eksportir Anggur Shine Muscat Terbesar: Korea Selatan hingga Jepang, Ada Indonesia?
BACA JUGA:Waspada! Anggur Shine Muscat Ditemukan Mengandung Zat Kimia Berbahaya, Ini Kata BPOM!
Anggur Shine Muscat adalah salah satu varietas anggur premium yang dikenal karena rasa manisnya yang khas dan aroma muskatnya yang unik.
Selain menjadi camilan segar, anggur ini juga digunakan sebagai bahan dalam berbagai hidangan, mulai dari salad hingga hidangan penutup.
Tapi baru-baru ini, Anggur shine muscat yang diimpor dari Thailand bikin geger masyarakat Indonesia.