Yusak menjelaskan, saat ini sepatutnya pasangan calon maupun masyarakat menunggu hasil rekapitulasi berjenjang yang dilakukan KPU.
BACA JUGA:Bagaimana Jika Kotak Kosong Menang Pilkada? Begini Hasil Kesepakatan DPR-KPU!
“Acuannya saya kira adalah hasil rekapitulasi suara secara berjenjang dari tingkat TPS, Kecamatan, Kabupaten/Kota, hingga Provinsi,” ujar Yusak.
“Biarlah KPU melaksanakan tugasnya hingga selesai tanpa ada tekanan psikologis tertentu,” sambung dia.
Apalagi, lanjut Yusak, KPU DKI Jakarta telah menegaskan tidak mengeluarkan hasil penghitungan Pilkada Jakarta 2024 berupa real count ataupun quick count.
“Data yang dipublikasikan pada Sirekap KPU hanya dokumen C hasil,” jelas Yusak.
Jika Dua Putaran, RK-Suswono masih Berpeluang Menang
Menurut Yusak, jika Pilkada Jakarta berlangsung dua putaran, pasangan Ridwan Kamil-Suswono masih berpeluang untuk menang.
“Jika Pilkada Jakarta berlangsung dua putaran, saya kira masih ada peluang bagi pasangan RK-Suswono untuk menang,” kata Yusak.
Yusak mengatakan, pasangan Ridwan Kamil-Suswono tentu akan mengubah strategi pemenangannya jika dua putaran.
BACA JUGA:KPU Buka Suara Jika Calon Tunggal Kalah di Pilkada 2024, Benarkah Diulang Tahun Depan?
Dulu di Pilkada 2017, kata Yusak, Anies-Sandi kalah di putaran pertama, tapi menang di putaran kedua melawan Ahok-Djarot.
“Jadi masih dimungkinkan terjadinya perubahan peta dalam putaran kedua. Apalagi jika terjadi turbulensi politik besar yang mempengaruhi persepsi pemilih dalam putaran kedua,” ujar Yusak.
Potensi kemenangan pasangan calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju di daerah-daerah strategis seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera Utara, akan menjadi energi positif bagi Ridwan Kamil-Suswono untuk menyatukan kekuatan di putaran kedua Pilkada Jakarta.
“Saya kira akan menjadi energi positif bagi pasangan RK-Suswono dan timnya untuk lebih mengkonsolidasikan kekuatan politiknya di Jakarta,” pungkas Yusak.