Hanya saja, sejumlah faktor kemudian membuat PDIP akhirnya gagal menempatkan gubernur di Jateng dalam pemilihan ini.
Menurut Wahid, Taj Yasin yang merupakan representasi santri juga cukup berpengaruh.
"Sebagai kandidat, Taj Yasin memiliki daya tarik religiusitas secara absolut dibandingkan figur lain sehingga mampu memperkuat positioning Paslon 02 khususnya di mata pemilih santri," tegasnya.
Faktor lain yang cukup dominan adalah Jokowi dan Prabowo effect hal itu terlihat ketika elektabilitas kedua paslon relatif berimbang sebagaimana hasil survei sejumlah lembaga pada pertengahan hingga akhir Oktober.
Namun, pada minggu kedua November elektabilitas mulai kembali melebar.
"Show of force dukungan Jokowi melalui pawai bersama Paslon 02 di sejumlah wilayah seperti Purwokerto, Klaten, Blora, Tegal, dan Grobogan memberikan efek positif signifikan," tegasnya.