Wira mengungkapkan bahwa Ria menawarkan layanan kecantikan menggunakan alat dan produk yang tidak memiliki izin edar.
BACA JUGA:Wah! Raisa Launching 3 Parfum Baru di Brand Raine Beauty, Varian Ini Jadi Favoritnya Lho!
Alat-alat seperti derma roller dan serum yang digunakan tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Alat derma roller dan produk lainnya tidak memiliki izin edar dan tidak terdaftar di BPOM," kata Wira.
Ria mengklaim kepada pasiennya bahwa ia dapat menghilangkan bopeng di wajah.
Namun metode yang digunakan adalah dengan alat GTS roller yang belum terdaftar di BPOM, yang justru dapat menimbulkan luka pada wajah pasien.
BACA JUGA:Prabowo Putuskan Tetap Akan Menaikkan Pajak PPN 12 Persen Tahun 2025, Ini 2 Alasannya
"Tersangka secara sengaja mengambil keuntungan dengan menawarkan jasa menghilangkan bopeng menggunakan alat GTS roller yang belum memiliki izin edar," jelas Wira.
Klinik kecantikan ilegal ini dipromosikan melalui akun Instagram @RiaBeauty.
Berdasarkan informasi dari Komisaris Polisi Syarifah Chaira Sukma, Kepala Subdirektorat Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya klinik ini dapat meraup omzet hingga ratusan juta rupiah per hari.
"Sekali perawatan dikenakan biaya Rp15 juta. Jika dalam sehari ada 12 hingga 15 pasien, omzetnya bisa mencapai Rp200 juta," ungkapnya.
BACA JUGA:Viral! Balita Meninggal Diduga Jadi Korban Kekerasan Seksual Ayah Kandung di Pasar Rebo
BACA JUGA:Terungkap! Nama Asli Baby Lily Anak Angkat Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Ternyata Ini Lho
Penangkapan Ria dan asistennya dilakukan saat mereka sedang menangani tujuh pasien di sebuah kamar hotel di Kuningan, Jakarta Selatan.