BACAKORAN.CO - Kecelakaan Pesawat Jeju Air baru-baru ini sangat memberikan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan ataupun publik, pada Minggu (29/12/2024).
Ternyata pesawat ini juga pernah mengalami sebuah insiden 3 tahun yang lalu yaitu di 2021 dan Korea Airports Corporation mengatakan jika pesawat yang sama sebagai HL8088, memiliki riwayat terbentur ekor pesawat pada landasan pacu saat lepas landas di bandara Internasional Gimpo, Februari 2021.
Peristiwa ini memberikan efek kerusakan pada struktur pada bagian pesawat tersebut.
Seperti dilansir dari The Korea Herald, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan juga memberikan denda 2,2 miliar won pada Jeju Air karena sudah melanggar aturan kesehatan dari kejadian tersebut.
BACA JUGA:2 Awak Kabin Selamat dari Kecelakaan Pesawat Jeju Air yang Tewaskan 174 Jiwa, Begini Kondisi Korban!
Kementerian menganggap maskapai tersebut tidak detail dalam memeriksa dan memperbaiki kerusakan secara spesifik sebelum melakukan penerbangan.
Pihak dari Jeju Air juga mengatakan sebelumnya jika pesawat belum pernah mengalami insiden apapun sebelum kejadian kecelakaan naas pada Minggu (29/12/2024).
Tetapi setelah mendapatkan kritikan akhirnya pihak pesawat mengakui jika pesawat tipe Boeing 737-800 ini pernah mengalami inside tiga tahun lalu.
"Insiden tiga tahun lalu itu insiden kecil dan oleh karena itu diklasifikasikan sebagai sebuah peristiwa, bukan kecelakaan, berdasarkan undang-undang penerbangan. Karenanya, insiden tersebut tidak dianggap sebagai bagian dari riwayat kecelakaan pesawat," ungkap pihak maskapai.
BACA JUGA:Terungkap Identitas Pilot Pesawat Jeju Air Seorang Mantan Perwira AU Korsel Telah Ribuan Jam Terbang
BACA JUGA:Update! 174 Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air Berhasil Diindentifikasi
Sebelumnya, terkait korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Muan, pihak Kementerian menyebutkan empat dari jenazah yang sudah teridentifikasi telah diserahkan ke keluarga untuk menjalani prosesi pemakaman.
Sebagai informasi Badan Nasional keselamatan Transportasi, Amerika Serikat beserta produsen pesawat Boeing telah berada di lokasi kecelakaan untuk mensuport proses penyelidikan kecelakaan oleh Korea Selatan.
Korban tewas dalam kecelakaan ini mencapai 179 orang dan berhasil di identifikasi 174, dan otoritas Korea Selatan setempat telah menyimpan jasad korban di gudang pendingin sementara di Hanggar bandara.