Meskipun ada klaim bahwa eksekusi mati dengan gas nitrogen lebih manusiawi, metode ini tetap menjadi sumber kontroversi dan kecaman.
BACA JUGA:Jleb! Terancam Hukuman 20 Tahun, Ini Kasus yang Menjerat Panji Gumilang selain Penistaan Agama
Beberapa isu utama yang muncul termasuk;
1. Tidak Ada Bukti Ilmiah yang Kuat
Para kritikus metode ini menunjukkan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang kuat untuk mendukung klaim bahwa gas nitrogen adalah metode yang lebih manusiawi.
Pengaruh gas nitrogen pada manusia untuk tujuan eksekusi mati masih belum teruji secara luas dan terperinci.
2. Risiko Kesalahan dan Penderitaan yang Tidak Terduga
Penggunaan gas nitrogen dalam eksekusi mati tidak luput dari risiko kesalahan dan penderitaan yang tidak terduga.
Jika prosedur tidak dilakukan dengan benar, atau jika ada kegagalan sistem, tahanan dapat mengalami penderitaan yang tidak perlu selama proses eksekusi.
3. Etika dan Hak Asasi Manusia
Penggunaan metode eksekusi mati pada umumnya telah menciptakan perdebatan etis dan berkaitan dengan hak asasi manusia.
Beberapa pihak berpendapat bahwa hukuman mati sendiri adalah pelanggaran terhadap hak asasi manusia, sedangkan yang lain merasa bahwa metode tertentu dapat membuat hukuman mati menjadi lebih 'manusiawi'.
Respons Masyarakat dan Organisasi Hak Asasi Manusia
Seiring peningkatan penggunaan gas nitrogen dalam eksekusi mati, masyarakat sipil dan organisasi hak asasi manusia telah menyuarakan kecaman mereka.
BACA JUGA:Deklarasi Netralitas ASN pada Pemilu Serentak 2024, Kalau Melanggar Ini Hukumannya