Hatta Tutuko, sekretaris Perusahaan Bata menyatakan, perusahaan telah melakukan berbagai upaya-upaya.
Namun kerugian dan tantangan industri yang diakibatkan oleh pandemi serta perubahan perilaku konsumen terlalu besar untuk diatasi.
Menurutnya, permintaan pelanggan terhadap produk yang diproduksi di Pabrik Purwakarta terus anjlok.
Sedangkan kapasitas produksi pabrik tersebut jauh lebih besar daripada kebutuhan yang berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia.
"Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta," ungkapnya.
Setelah kabar tersebut tersebar, unggahan video dari karyawan Bata pada hari terakhir kerja mereka menjadi viral di media social (medsos).
Video tersebut menampilkan ratusan karyawan meninggalkan area pabrik Bata di Purwakarta.
BACA JUGA:Badai PHK Massal Makin Menggila, Hantam Industri Perbankan Dunia, Bank Ini Jadi Korban Selanjutnya!
BACA JUGA:PHK Massal Hantam Mantan Penguasa Konsol Game Ini, Bakal Pangkas Puluhan Karyawan
"Selamat tinggal Bata. Selamat tinggal Bata,"ucap karyawan perekam video.
Dilansir dari Bisnis, pada tahun 2022, produsen sepatu merek Bata mencatatkan kerugian sebesar Rp105,91 miliar.
Angka itu naik 106,85% dari kerugian tahun sebelumnya sebesar Rp51,20 miliar.
Penjualan bersih Bata pada periode tersebut naik menjadi Rp643,45 miliar dari Rp438,48 miliar pada tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Gelombang PHK Makin Menggila, Perusahaan Logistik Ini Bakal Pangkas 12.000 Karyawan