Menurut Novita, tanda-tanda gangguan mental pada remaja sering kali sulit terdeteksi.
“Anak-anak cenderung memendam perasaan mereka. Kebanyakan waktu dihabiskan di kamar tanpa ada komunikasi yang efektif dengan keluarga,” ungkapnya.
Hal ini bisa menyebabkan emosi yang terpendam akhirnya meledak dalam bentuk perilaku destruktif.
Ia juga menekankan pentingnya membangun komunikasi yang baik antara orang tua dan anak.
BACA JUGA:Gadis 14 Tahun di Padang Sidempuan Jadi Tersangka Penyebar Video Syur, Ayah Minta Keadilan!
“Orang tua harus lebih peka terhadap perubahan perilaku anak, memahami lingkaran pertemanan mereka, dan memperhatikan apa yang mereka konsumsi dari media,” tambahnya.
Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami motif pelaku.
Pelaku yang saat ini masih duduk di bangku SMA menjalani pemeriksaan di Polsek Cilandak.
Sementara itu, jasad ayah dan neneknya telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diotopsi.
BACA JUGA:Begini Klarifikasi Anak Bimo Aryo Tejo Tentang Momen Pergoki Ayahnya Saat Bersama Selingkuhan
Psikolog anak itu juga menekankan bahwa mendatangi psikolog atau psikiater bukanlah hal yang tabu.
"Bantuan profesional sangat penting untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa depan," tutup Novita.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dan relasi dalam keluarga agar tragedi serupa dapat dihindari.