BACAKORAN.CO - Insiden tragis di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak yang menewaskan seorang pemilik mobil rental, Ilyas Abdurrahman, menyisakan banyak pertanyaan.
Korban bersama timnya sempat meminta pendampingan dari Polsek Cinangka setelah mengetahui pelaku membawa senjata api.
Namun, permohonan tersebut ditolak, yang akhirnya berujung pada peristiwa penembakan fatal.
Rizki Agam, anak korban, menjelaskan bahwa sebelum insiden penembakan, ayahnya dan tim rental mobil mencoba mengejar mobil Honda Brio milik mereka yang disewa secara ilegal oleh pelaku.
Saat pengejaran, tim menyadari pelaku membawa senjata api, sehingga mereka memutuskan untuk meminta bantuan Polsek Cinangka.
"Kami meminta pendampingan kepada Polsek Cinangka karena situasinya sudah sangat berbahaya. Kami tidak membawa apa-apa untuk melindungi diri. Tapi pihak Polsek menolak dengan alasan tidak adanya laporan polisi (LP) sebelumnya," ungkap Rizki.
Menurutnya, tim rental sudah menjelaskan bahwa situasi sangat mendesak dan ada ancaman nyata, namun kepolisian tetap keberatan.
"Ayah saya bahkan menawarkan bukti kepemilikan mobil, seperti STNK, BPKB, dan kunci cadangan. Tapi tetap tidak ada bantuan," tambah Rizki.
Pengejaran berlangsung hingga rest area KM 45.
Tim rental sempat menangkap salah satu pelaku yang beristirahat di depan minimarket.
Namun, situasi berubah kacau ketika dua pelaku lainnya muncul.
Salah satu pelaku dari mobil Sigra hitam melepaskan tembakan bertubi-tubi ke arah tim rental.
BACA JUGA:Pemerintah Berupaya Turunkan Harga Tiket Pesawat Saat Lebaran, Mungkinkah?