Berani Bongkar Dugaan Kasus Korupsi, Ini Alasan Sandi Butar Butar Hadapi Pemutusan Kontrak di Damkar Depok
Viral petugas honorer damkar Depok Sandi Butar Butar tak di perpanjang kontraknya usai 9 tahun bekerja--Kolase Bacakoran.co/Kompas/Detik
Sejak 2021, Sandi telah mengkritisi dugaan penyimpangan dalam pengadaan seragam dan sepatu dinas, serta honor yang tidak diterima sepenuhnya atas tugas penyemprotan disinfektan.
Keberaniannya ini membawanya ke sorotan publik meskipun ia sadar akan risikonya.
BACA JUGA:Viral! Berbedar Sebuah Video Calon Penumpang Ngamuk Pesawat Delay 3 Jam, Super Air Jet Buka Suara
BACA JUGA:KPK Geledah Rumah Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Apa yang Disita? Begini Detailnya!
Pada 2024 insiden kebakaran besar di Pasar Cisalak yang merenggut nyawa seorang petugas, Martinnius Reja Panjaitan, kembali menyoroti kurangnya peralatan pelindung diri.
Sandi menegaskan bahwa penggunaan masker adalah SOP yang harus dipatuhi meskipun pihak Damkar memberikan alasan lain.
"Dia pejabat, harusnya mengerti dong SOP-nya. Itu hanya pembelaan, pembelaan dia," tegas Sandi.
Puncak kemarahan Sandi terjadi pada September 2024.
Bersama tim kuasa hukumnya dia melaporkan dugaan penyimpangan yang merugikan negara hingga miliaran rupiah.
BACA JUGA:Paula Verhoeven Sempat Jenguk Ayah Baim Wong di Rumah Sakit: MasyaAllah Beliau Orang Baik
BACA JUGA:Viral! Wanita di Pluit Dikeroyok dan Ditelanjangi, Diduga Akibat Perselingkuhan, ini Kronologinya
Laporan ini disertai somasi terbuka dari 80 petugas Damkar yang menuntut perbaikan sarana, audit internal, kenaikan gaji dan penghormatan untuk Martinnius.
Somasi tersebut mengajukan 4 tuntutan kepada pemerintah kota, termasuk perbaikan sarana prasarana Damkar, audit internal terkait dugaan korupsi, kenaikan gaji hingga setara dengan UMP Kota Depok, dan penghormatan untuk Martinnius.
Kini Sandi tidak lagi menjadi bagian dari Damkar Depok.
Surat pemutusan kontraknya hanyalah selembar kertas formal yang menyampaikan terima kasih atas dedikasinya.