BACAKORAN.CO - Rematik merupakan sebagai penyakit autoimun, memicu serangan sistem imun pada persendian, tulang, otot, dan organ tubuh.
Rematik dapat menyebabkan nyeri intens di otot dan persendian, terutama di pergelangan tangan atau kaki.
Jika tidak ditangani dengan cepat, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius pada organ tubuh lainnya, termasuk paru-paru, jantung, sistem saraf, ginjal, kulit, dan mata.
Mandi malam akan menyebabkan rematik, hal lumrah yang sering kita dengar, tau kah kamu kalo itu hanya mitos belaka?
BACA JUGA:Jangan Ngopi! Ini 4 Rekomendasi Minuman Anti Ngantuk yang Bisa Kamu Coba Saat Begadang
Begini penjelasanya, simak artikel ini sampai habis yaa..
Mandi pada malam hari tidak menyebabkan rematik, begitu kata Dokter Handono Kalim, seorang ahli penyakit dalam dan konsultan reumatologi.
Meskipun mitos mengatakan sebaliknya, penelitian hingga saat ini belum menunjukkan hubungan antara mandi malam dan risiko rematik di kemudian hari.
Yang perlu diingat, terkadang mandi malam dengan air dingin bisa membuat otot terasa kaku, terutama jika kamu tidak tahan dingin.
Jadi, tak perlu khawatir mandi malam bikin rematik.
BACA JUGA:Minuman Hangat, Sahabat Setia di Musim Penghujan
Penyakit ini bukan cuma karena sistem imun bermasalah, tapi juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti di bawah ini.
Dikutip oleh bacakoran.co pada laman akun yenkes.kemkes.go.id pada 26 Desember 2023.
Faktor yang menjadi penyebab rematik sebagai berikut :
1. Usia
Risiko penyakit rematik, terutama rheumatoid arthritis, meningkat seiring bertambahnya usia.
BACA JUGA:Kenali Gejala Anak Menderita Diabetes, Perilaku Ini Bisa Jadi Pertanda, Jangan Disepelekan!
2. Jenis Kelamin
Perempuan lebih rentan terkena rheumatoid arthritis, lupus, atau sindrom Sjögren, sementara ankylosing spondylitis lebih sering terjadi pada pria.
3. Infeksi
Paparan infeksi dapat memicu perkembangan penyakit rematik, termasuk lupus dan skleroderma.
4. Kondisi Tertentu
Rematik cenderung dialami oleh mereka yang menderita kondisi spesifik, seperti penyakit ginjal, hipertensi, hipertiroidisme, obesitas, diabetes, aus yang berlebihan pada sendi, trauma, dan menopause dini.
5. Faktor Lingkungan
Paparan asap rokok dan polusi udara diduga dapat meningkatkan risiko terkena rematik.
Pahami faktor-faktornya untuk meminimalisir risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai.
BACA JUGA:Berikut 6 Bahan Ramuan Kaki Kesemutan! Nomor 3 Paling Mudah Dicari, Simak Disini
Ada pun gejala rematik yang harus kamu tau, begini gejalanya :
1. Nyeri Sendi
Rasa nyeri pada sendi adalah gejala umum yang sering dirasakan oleh penderita rematik.
2. Pembengkakan pada Sendi
Sendi yang mengalami pembengkakan dapat menjadi tanda adanya peradangan pada penyakit rematik.
3. Kekakuan pada Sendi
Kekakuan sendi, terutama setelah istirahat. dapat menjadi indikator adanya masalah rematik.
4. Hangat dan Kemerahan di Area Sendi
Peningkatan suhu dan warna kemerahan di sekitar sendi menunjukkan adanya peradangan.
BACA JUGA:Khasiat Bahan 'Rimpang' jadi Sistem Imun ala Dr. Zaidul Akbar, Kunci Kesehatan dalam Tradisi Herbal!
5. Kelelahan
Rasa lelah yang berlebihan, tanpa sebab yang jelas, bisa menjadi gejala menyertai penyakit rematik.
6. Demam
Kenaikan suhu tubuh secara tiba-tiba, disertai gejala lain, dapat menjadi tanda bahwa sistem imun sedang aktif.
Jangan takut untuk mandi malam lagi yaa, ga bikin rematik kok, itu mitosss.**
BACA JUGA:Waspada! 5 Jenis Bau Mulut Ini Tanda Berbagai Penyakit