Penetapan 17 Bandara Internasional di Indonesia, Alvie Lie: Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata

Minggu 28 Apr 2024 - 12:19 WIB
Reporter : Deby Tri
Editor : Deby Tri

BACAKORAN.CO - Keputusan Menteri Perhubungan Budi Karya tentang Penetapan Bandar Udara Internasional menciptakan peluang emas bagi daerah-daerah di Indonesia untuk berkembang. 

Keputusan ini diresmikan melalui Keputusan Menteri Nomor 31/2024 pada tanggal 2 April 2024 untuk menetapkan bandar udara internasional yang ada di Indonesia.

Alvin Lie, seorang pengamat penerbangan ikut berkomentar ia berharap setiap daerah bisa mengoptimalkan potensi mereka. 

Tujuannya agar Indonesia semakin menarik bagi pelaku bisnis dan pariwisata dari luar negeri.

BACA JUGA:Tetapkan 17 Bandara Internasional di RI: Apakah Tepat Kebijakan Kemenhub Perbaiki Sektor Penerbangan?

BACA JUGA:Tuai Polemik! Kemenhub Copot Status 17 Bandara Internasional, Bisa Menganggu Wisatawan..

Menurut Alvin, Keputusan Menteri Perhubungan dapat diubah sesuai kebutuhan. 

"Harapan saya adalah dengan pemerintah sekarang menetapkan 17 bandara International ini, menjadi motivasi bagi yang 17 ini maupun daerah-daerah lain yang belum berstatus International untuk mengembangkan potensi daerahnya baik itu perdagangan, perindustrian, wisata atau apa pun agar menarik bagi pelaku bisnis, wisata dari negara lain untuk mengunjungi," Ujar Alvin pada sabtu (27/4).

Selain itu, Alvin mendorong daerah-daerah yang menjadi bagian 17 bandara internasional untuk meningkatkan daya tarik mereka di kancah internasional.

Alvin menegaskan bahwa bandara domestik juga memiliki standar kualitas yang sama dengan bandara internasional. 

BACA JUGA:Dipangkas Habis, Bandara Internasional RI Hanya Disisakan 17, di Mana Saja? Cek Daftar Lengkapnya!

BACA JUGA:Bandara SMB II Palembang Turun Kasta dari Internasional ke Domestik, Netizen Salahkan Herman Deru, Kok Bisa?

Perbedaannya terletak pada fasilitas tambahan seperti Imigrasi dan Bea-Cukai. 

Dia berharap bandara domestik tidak merasa minder karena tidak memiliki status internasional.

Alvin juga menyatakan bahwa pihaknya tidak yakin apakah 17 bandara internasional ini dapat melayani berbagai rute internasional, bukan hanya ke Singapura dan Malaysia. 

Kategori :