Kejadian ini bermula dari tawuran remaja yang terjadi pada Minggu dini hari.
Setelah ditemukan, jenazah Afif langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum.
Di media sosial, beredar kesaksian remaja lain yang menyebut Afif meninggal karena disiksa oleh oknum polisi saat membubarkan tawuran.
Ini bukti anak kecil di siksa polisi
— Opposite6890 (@opposite6892) June 23, 2024
Biadab pic.twitter.com/R0QYEY9bqY
Kesaksian ini memicu kemarahan dan spekulasi di kalangan netizen.
Sehingga menimbulkan desakan untuk dilakukan investigasi mendalam.
Kapolda Sumatera Barat dengan tegas membantah tuduhan penyiksaan yang dilakukan oleh oknum polisi.
BACA JUGA:Bukan Anies, DPP PKS Usung Mohamad Sohibul Iman sebagai Balongub DKI Jakarta, Siapa Pendampingnya?
BACA JUGA:DPP PKS Putuskan Usung Kader Mohamad Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Bagaimana Nasib Anies?
Dalam konferensi pers, Kapolda menjelaskan bahwa pada malam kejadian.
Lebih dari 40 orang remaja terlibat dalam tawuran, dan 18 di antaranya diamankan oleh polisi.
"Kami mengamankan lebih dari 40 orang pelaku tawuran pada malam itu. Namun, yang berhasil kami amankan hanya 18 orang, sementara yang lain melarikan diri," ujar Kapolda Sumbar.
Kapolda menegaskan bahwa pihaknya tidak fokus pada individu tertentu, termasuk Afif Maulana, saat mengamankan situasi tersebut.
BACA JUGA:Miris! Bocah SD Kelas 6 di Lecehkan 26 Pria, Herannya Pelaku Masih Bebas Berkeliaran, Kok Bisa?